Selasa, 29 Oktober 2013

Pemulung, Bangga Hidup Sederhana Meski Anak Tinggal di Apartemen Oleh oleh Kusmiyati

Liputan6.com, Jakarta : Lingkungan kotor, tumpukan sampah, dan air cokelat Kali Ciliwung menjadi pemandangan keseharian Amat Arifin (50) dan Novita (48), sepasang pemulung. Tempat tinggal yang jauh dari nyaman dan layak tidak membuat mereka putus asa dan mengeluh. Justru pasangan suami istri ini menikmatinya.

Kehidupan orangtua delapan anak ini serba pas-pasan, namun kondisi itu tidak membuat keduanya memilih cara singkat dengan mengemis, menerima bantuan dari orang lain atau anaknya sendiri.

"Kami tidak ingin merepotkan. Jangan sampai deh ngemis. Mengemis itu lebih rendah dari maling dan kami tidak mau itu," ujar wanita keklahiran Kediri, 20 Mei 1955 ini.

Kedelapan anak mereka terbilang sudah mampu untuk membiayai hidup Amat dan Novi, tapi itu tidak dimanfaatkan mereka. "Saya tidak mau seperti memanfaatkan, kami menikmati dan hidup nyaman seperti ini biarpun makan hanya tahu dan tempe daripada hidup layak tetapi tidak nyaman buat apa," papar pria kelahiran Kendal, 12 Mei 1953 ini.

Putri ketiga mereka lulusan S1 Akutansi di salah satu Universitas di Jakarta dan Amat mengatakan sekarang sudah bekerja di perusahaan rokok terkenal.

"Anak saya yang ketiga sudah lukus S1 Akutansi, sekarang diambil kerja di perusahaan rokok. Saat mengajukan beasiswa, pihak kampus tidak percaya kalau anak kami dari keluarga pemulung," terang Amat dan ditulis Selasa (29/10/2013).

Anak Amat dan Novi yang lain tinggal di sebuah apartemen di bilangan Jakarta Utara, namun Amat dan Novi lagi-lagi mengaku tidak ingin merepotkan anak.

Walaupun keduanya menjadi pemulung tidak membuat anak-anak mereka malu dan angkuh. "Walaupun kami begini anak kami masih sering datang dan mereka masih cium tangan kami. Kami bangga dengan anak-anak kami yang tidak malu punya orangtua pemulung," papar Amat.

Mereka kini yang membantu anak-anak Amat dan Novi yang tinggal di Jawa Tengah. "Intinya bersyukur dan percaya Tuhan itu adil, kalau sudah begitu jalan hidup terasa nikmat aja biarpun makan seadanya," ungkap Amat.

Senin, 28 Oktober 2013

Dibalik Proyek Amerika Yang Menghabiskan 1 Milyar U$ Ternyata Kebenaran Islam Yang Terungkap

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:اقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانْشَقَّ الْقَمَرُ“Telah dekat (datangnya) saat itu dan telah terbelah bulan”. (QS al Qomar: 1)
Yang menarik adalah ayat diatas menjadi sebab Islamnya seseorang yang nantinya akan menjadi ketua Hizib Islami Britani. Bagaimanakah ceritanya? Ikuti ulasan berikut ini.Dalam wawancara televisi dengan seorang pakar geologi muslim Prof. Dr. Zaqhlul An-Najar, pembawa acara bertanya kepada beliau tentang ayat diatas: “Apakah terdapat i’jaz ilmi(kemukjizatan yang bersifat sains) yang terkandung didalam ayat diatas?  Dr. Zaqhlul memberikan jawaban dengan mengatakan: “Berkenaan dengan ayat ini, aku  mempunyai sebuah cerita. Sejak beberapa waktu lamanya aku menjadi tenaga pengajar di Universitas Chardif di bagian barat Inggris. Yang datang mengikuti perkuliahaanku terdiri dari muslim dan non muslim. Pernah suatu ketika terjadi diskusi yang menarik tentang i’jaz ilmi dalam al-Qur`an. Ditengah-tengah diskusi, ada seorang pemuda muslim berdiri dan mengatakan: “Tuan, apakah anda melihat bahwa didalam firman Allah “Telah dekat (datangnya) saat itu dan telah terbelah bulan”terdapat isyarat i’jaz ilmidalam al-Qur`an?” Dr.Zaqhlul mengatakan: “Tidak, karena i’jaz ilmi ditafsiri oleh ilmu (sains). Sedangkan mukjizat,ilmu (sains) itu tidak mampu menafsirinya, karena mukjizat adalah suatu perkara luar biasa yang tidak dapat ditafsiri oleh hukum alam (hukum kausalitas). Terbelahnya rembulan adalah mukjizat, yang terjadi untuk Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, dan bersaksi tentang kenabian dan kerasulannya. Mukjizat visual adalah bukti nyata bagi orang yang menyaksikannya. Seandainya hal itu tidak datang dalam kitab Allah dan sunnah Rasul-Nya tentu kita umat Islam di abad ini tidak wajib mengimaninya. Akan tetapi kita mengimaninya karena telah datang keterangannya didalam kitab Allah dan didalam sunnah Rasul-Nya dan karena Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.Mukjizat KenabianDr. Zaqhlul kemudian menyampaikan terbelahnya rembulan sebagaimana yang terdapat dalam kitab-kitab hadits. Dia mengatakan lima tahun sebelum Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berhijrah dari Makkah ke Madinah, ada sekelompok orang Quraisy yang datang menemui beliau dan mengatakan: “Hai Muhammad, jika engkau benar-benar seorang Nabi dan Rasul maka datangkanlah bukti yang menunjukkan bahwa engkau memang benar-benar seorang Nabi dan Rasul.” Maka Nabi bertanya kepada mereka: “Apa yang kalian inginkan?” Mereka berkata dengan tujuan melemahkan dan menantang: “Belahlah untuk kami rembulan itu!” Nabi lantas berdiri beberapa saat. Beliau berdoa kepada Allah agar memberikan pertolongan untuknya dalam situasi ini. Allah lantas memberikan ilham kepada beliau untuk berisyarat dengan menggunakan jari tangan beliau kearah rembulan. Tiba-tiba rembulan tersebut terbelah menjadi dua bagian. Satu bagian menjauh dari bagian yang lain selama beberapa jam kemudian menyatu kembali.Maka orang kafir berkomentar: “Muhammad telah menyihir kita.” Akan tetapi orang-orang yang cerdas diantara mereka mengatakan: “Sesungguhnya sihir itu terkadang dapat mempengaruhi orang-orang yang menyaksikannya dan tidak dapat mempengaruhi seluruh manusia. Maka tunggulah rombongan yang akan datang dari perjalanan.” Maka orang-orang kafir bergegas keluar menuju tempat-tempat keluarnya kota Makkah untuk menunggu orang-orang yang datang dari perjalanan. Ketika rombongan pertama datang orang kafir menanyakan kepada mereka: “Apakah kalian membuat sesuatu yang aneh telah terjadi pada rembulan itu?” Mereka menjawab: “Ya, benar. Pada malam fulaniah kami melihat rembulan itu telah terbelah menjadi dua dan saling berjauhan satu dari yang lain kemudian kembali menyatu.” Maka berimanlah sebagian dari mereka orang yang beriman dan kafirlah orang yang tetap kafir.Oleh karena itu Allah berfirman dalam kitabnya:اقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانْشَقَّ الْقَمَرُ . وَإِنْ يَرَوْا آيَةً يُعْرِضُوا وَيَقُوْلُوا سِحْرٌ مُسْتَمِرٌّ . وَكَذَّبُوا وَاتَّبَعُوا أَهْوَاءَهُمْ وَكُلُّ أَمْرٍ مُسْتَقِرٌّ“Telah dekat (datangnya) saat itu, dan telah terbelah bulan. Dan jika (orang-orang musyrikin) melihat sesuatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata: “(ini adalah) sihir yang terus menerus.” Dan mereka mendustakan (Nabi) dan mengikuti hawa nafsu mereka, sedang tiap-tiap urusan telah ada ketetapannya.” (QS Al-Qamar ayat 1-3)Kisah NyataDoktor Zaqhlul melanjutkan penjelasannya dengan mengatakan: “Dan sesudah aku mengakhiri penjelasanku, maka ada seorang pemuda Inggris muslim berdiri dia memperkenalkan dirinya: “Aku bernama Dawud Musa Bidcook, Ketua Hizib Islami Britani”. Setelah itu dia mengatakan: “Tuan, bolehkah aku memberi keterangan tambahan?” Aku Jawab: “Silahkan.” Dia berkata: “Sebelum memeluk Islam saya mempelajari banyak berbagai agama. Satu hari ada seorang mahasiswa muslim memberikan hadiah kepadaku berupa terjemahan Al-Qur’an. Aku berterima kasih kepadanya karena hadiah tersebut. Lalu buku terjemah Al Qur’an tersebut aku bawa pulang kerumah. Saat aku  membuka buku terjemah Al-Qur’an itu, surat yang pertama kali aku bacaadalah surat Al-Qomar. Aku membaca ayat:اقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانْشَقَّ الْقَمَرُMaka saya katakan: “Apakah ucapan ini masukakal? Apa mungkin rembulan itu terbelah kemudian menyatu kembali? Kekuatan apakahyang mampu melakukan itu?” Maka pemuda tadi mengatakan: “Ayat ini membuatku tidak dapat melanjutkan membaca al-Qur`an dan akupun tersibukkan dengan urusan dunia. Akan tetapi Allah mengetahui seberapa jauh keikhlasanku dalam mencari kebenaran. Maka Tuhanku mendudukkan aku didepan televisi Inggris yang disana ada acara dialog antara komentator Inggris dengan tiga ilmuwan ruang angkasa Amerika. Pembawa acara ini memberikan komentar miring terhadap tiga pakar tersebut karena telah menghabiskan uang dalam jumlah besar untuk perjalanan keruang angkasa pada saat bumi dipenuhi berbagai problematika kelaparan, kemiskinan, timbulnya berbagai penyakit, dan keterbelakangan. Sang komentator mengatakan: “Seandainya biaya yang demikian banyak itu dihabiskan untuk memakmurkan bumi tentu lebih bermanfaat”. Akan tetapi tiga pakar tersebut tetap membela pendapat-pendapatnya dengan mengatakan sesungguhnya teknologi ini bisa bermanfaat secara praktis dalam berbagai aspek kehidupan, bisa bermanfaat dalam ilmu kedokteran, industri dan pertanian. Jadi biaya yang demikian besar itu bukanlah harta yang dihambur-hamburkan dengan percuma akan tetapi biaya tersebut membantu perkembangan teknologi yang maju untuk mewujudkan tujuan yang mulia.”Disela-sela dialog tersebut muncul penyebutan tentang perjalanan yang mendaratkan seseorang astronot diatas permukaan rembulan. Karena pendaratan tersebut adalah perjalanan ruang angkasa yang paling banyak memakan biaya, ia telah menghabiskan lebih dari 100 milyar US$, maka dengan nada tinggi, komentator Inggris mengatakan: “Kebodohan macam apa ini? 100milyar US$ hanya untuk mendaratkan seorang ilmuwan Amerika diatas bulan?” Mereka menjawab: “Tidak, tujuannya bukan untuk mendaratkan ilmuwan Amerika diatas bulan, tapi kami mempelajari susunan bulan bagian dalam. Dan kamipun telah menemukan sebuah fakta ilmiah, seandainya kita menghabiskan biaya berkali-kali lipat daripadaini untuk membuat orang percaya terhadap fakta tersebut, tentu tidak ada orang yang mempercayai kami.” Maka sang komentator mengatakan: “Fakta apa itu?” Mereka menjawab: “Rembulan ini pernah terbelah pada suatu hari kemudian menyatu kembali.” Komentator bertanya: “Bagaimana kalian mengetahui hal itu?” Mereka menerangkan: “Kami mendapatkan sebuah sabuk dari bebatuan yang membelah rembulan dari permukaannya hingga kebagian dalamnya. Kami lantas berembuk dengan para pakar ilmutanah dan geologi dan mereka mengatakan hal tersebut tidak mungkin terjadi kecuali jika rembulan pernah terbelah kemudian menyatu lagi.”Dawud Musa Bidcook lalu  mengatakan: “Maka saya segera meloncat dari kursi tempatduduk saya dan saya katakan: “Sebuah mukjizat terjadi untuk Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pada 1400 tahun yang lalu. Allah Subhanahu wa Ta’ala menundukkan orang-orang Amerika untuk membelanjakan lebih dari 100 Milyar US$ guna menetapkan kebenaran mukjizat itu untuk umat Islam?! Kalau begitu, pasti agama ini adalah agama yang haq.” Pemuda itu melanjutkan perkataannya: “Maka sayapun segera kembali ke mushaf dan langsung membaca surat al-Qomar, dan surat itulah yang menjadi pintu masuknya Islam kedalam hatiku.
الحمد لله رب العالمين(Majalah Qiblati Th. I Ed. 5)Sumber:http://qiblati.com/bulan-memang-pernah-terbelah.htmlAbout these ads

Sabtu, 26 Oktober 2013

ASAl USUL API NERAKA

Ketika Nabi Adam As. diturunkan ke bumi, beliau tidak lagi memperoleh makanan secara mudah seperti di surga. Beliau harus bekerja keras untuk memperoleh buah-buahan atau daging untuk dimakan.

Ketika beliau memperoleh binatang buruan dan menyembelihnya, ternyata tidak bisa langsung dimakan begitu saja karena masih mentah dan tentunya tidak enak. Karena itu beliau berdoa kepada Allah agar diturunkan api untuk memasak. Maka Allah Swt. mengutus Malaikat Jibril meminta sedikit api kepada Malaikat Malik di neraka untuk keperluan Nabi Adam tersebut.

Malaikat Malik berkata: “Wahai Jibril, berapa banyak engkau menginginkan api?”

Malaikat Jibril berkata: “Aku menginginkan api neraka itu seukuran buah kurma.”

Malaikat Malik berkata: “Jika aku memberikan api neraka itu seukuran buah kurma, maka tujuh langit dan seluruh bumi akan hancur meleleh karena panasnya!”

Malaikat Jibril berkata: “Kalau begitu berikan saja kepadaku separuh buah kurma saja.”

Malaikat Malik berkata lagi: “Jika aku memberikan seperti apa yang engkau inginkan, maka langit tidak akan menurunkan air hujan setetes pun, dan semua air di bumi akan mengering sehingga tidak ada satupun tumbuhan yang hidup!”

Malaikat Jibril jadi kebingungan, sebanyak apa api neraka yang aman untuk kehidupan di bumi? Karena itu ia berdoa: “Ya Allah, sebanyak apa api neraka yang harus aku ambil untuk kebutuhan Adam di bumi?”

Allah Swt. berfirman: “Ambilkan api dari neraka sebesar zarrah (satuan terkecil, atom).”

Maka Malaikat Jibril meminta api neraka kepada Malaikat Malik sebesar zarrah dan membawanya ke bumi. Tetapi setibanya di bumi, Jibril merasakan api yang sebesar zarrah itu masih terlalu panas, maka beliau mencelupkan (membasuhnya) sebanyak tujuh puluh kali ke dalam tujuh puluh sungai yang berbeda. Baru setelah itu beliau membawanya kepada Nabi Adam dan meletakkannya di atas gunung yang tinggi.

Tetapi begitu api tersebut diletakkan, gunung tersebut hancur berantakan. Tanah, batuan, besi dan semua saja yang ada di sekitar api itu menjadi bara yang sangat panas, dan mengeluarkan asap. Bahkan api yang sebesar zarrah itu terus masuk menembus bumi, dan hal itu membuat Malaikat Jibril khawatir. Karena itu ia segera mengambil api tersebut dan membawanya kembali ke neraka.

Bara terbakar yang ditinggalkan itulah yang sampai sekarang ini menjadi sumber api dunia, termasuk yang menjadi magma-magma di semua gunung berapi di bumi ini. Tidak bisa dibayangkan bagaimana panasnya api neraka tersebut. Kalau bara api dunia itu umumnya berwarna merah, maka bara api neraka itu berwarna hitam kelam, seperti hitamnya gelap malam.

Nabi Saw. pernah menanyakan tentang keadaan api neraka itu, maka Malaikat Jibril berkata: “Sesungguhnya Allah Swt. menciptakan neraka, lalu menyalakan api neraka itu selama seribu tahun sehingga (baranya) berwarna merah. Kemudian (Allah) menyalakannya (menambah panasnya) selama seribu tahun lagi sehingga (baranya) berwarna putih, dan (Dia) menyalakannya (menambah panasnya) selama seribu tahun lagi sehingga (baranya) berwarna hitam. Maka neraka itu hitam kelam seperti hitamnya malam yang sangat gelap pekat, tidak pernah tenang kobaran apinya dan tidak pernah padam (berkurang) bara apinya.”

Sumber : Disadur dari Kisah al-Habib Ubaidillah bin Idrus al-Habsyi Surabaya (Alumnus Ribath Darul Musthafa Yaman)

Jumat, 25 Oktober 2013

MUKZIZAT ALLAH

Mungkin Anda terheran-heran bahkan tidak percaya, jika ada orang yang bilang bahwa di zaman modern ini ada seorang anak dari keluarga non Muslim yang hafal Al Qur’an dan bisa shalat pada umur 1,5 tahun, menguasai lima bahasa asing pada usia5 tahun, dan telah mengislamkan lebih dari 1.000 orang pada usia yang sama. Tapi begitulah kenyatannya, dan karenanya ia disebut sebagai bocah ajaib; sebuah tanda kebesaran Allah Subhanahu wa Ta’ala.Syarifuddin Khalifah, nama bocah itu. Ia dilahirkan di kota Arusha, Tanzania. Tanzania adalah sebuah negara di Afrika Timur yang berpenduduk 36 juta jiwa. Sekitar 35 persen penduduknya beragama Islam, disusul Kristen 30 persen dan sisanya beragam kepercayaan terutama animism. Namun, kota Arusha tempat kelahiran Syarifuddin Khalifah mayoritas penduduknya beragama Katolik. Di urutan kedua adalah Kristen Anglikan, kemudian Yahudi, baru Islam dan terakhir Hindu.Seperti kebanyakan penduduk Ashura, orangtua Syarifuddin Khalifah juga beragama Katolik. Ibunya bernama Domisia Kimaro, sedangkan ayahnya bernama Francis Fudinkira. Suatu hari di bulan Desember 1993, tangis bayi membahagiakan keluarga itu. Sadar bahwa bayinya laki-laki, mereka lebih gembira lagi.Sebagaimana pemeluk Katolik lainnya, Domisia dan Francis juga menyambut bayinya dengan ritual-ritual Nasrani. Mereka pun berkeinginan membawa bayi manis itu ke Gereja untuk dibaptis secepatnya. Tidak ada yang aneh saat mereka melangkah ke Gereja. Namun ketika mereka hampir memasuki altar gereja, mereka dikejutkan dengan suara yang aneh. Ternyata suara itu adalah suara bayi mereka. “Mama usinibibaptize, naamini kwa Allah wa jumbe wake Muhammad!” (Ibu, tolongjangan baptis saya. Saya adalah orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya, Muhammad). Mendengar itu, Domisia dan Francis gemetar. Keringat dingin bercucuran. Setelah beradu pandang dan sedikit berbincang, mereka memutuskan untuk membawa kembali bayinya pulang. Tidak jadi membaptisnya.Awal Maret 1994, ketika usianya melewati dua bulan, bayi itu selalu menangis ketika hendak disusui ibunya. Domisia merasa bingung dan khawatir bayinya kurang gizi jika tidak mau minum ASI. Tetapi, diagnose dokter menyatakan ia sehat. Kekhawatiran Domisia tidak terbukti. Bayinya sehat tanpa kekurangansuatu apa. Tidak ada penjelasan apapun mengapa Allah mentakdirkan Syarifuddin Khalifah tidak mau minum ASI dari ibunya setelah dua bulan. “Apakah karena ibunya adalah seorang Kristiani? Ataukah ini merupakan fase keunikan-keunikan yang selanjutnya akan banyak mengiringi kehiduan anak ini sampai dia dikenal jutaan manusia di seluruh dunia sebagai anak ajaib?” Tanya penulis pada halaman 47.Di tengah kebiasaan bayi-bayi belajar mengucapkan satu suku kata seperti panggilan “Ma” atau lainnya, Syarifuddin Khalifah pada usianya yang baru empat bulan mulai mengeluarkan lafal-lafal “aneh.” Beberapa tetangga serta keluarga Domisia danFrancis terheran-heran melihat bayi itu berbicara. Mulutnya bergerak pelan dan berbunyi:”Fatuubuu ilaa baari'ikum faqtuluu anfusakum dzaalikum khairun lakum ‘inda baari-ikum, fataaba ‘alaikum innahuu huwat tawwabur rahiim.”Orang-orang yang takjub menimbulkan kegaduhan sementara namun kemudian mereka diam dalam keheningan. Sayangnya, waktu itu mereka tidak mengetahui bahwa yang dibaca Syarifuddin Khalifah adalah QS. Al Baqarah ayat 54.Domisia khawatir anaknya kerasukan syetan. Ia pun membawa bayi itu ke pastur, namun tetap saja Syarifuddin Khalifah mengulang-ulang ayat itu. Hingga kemudian cerita bayi kerasukan syetan itu terdengar oleh Abu Ayub, salah seorang Muslim yang tinggal di daerah itu. Ketika Abu Ayub datang, Syarifuddin Khalifah juga membaca ayat itu. Tak kuasa melihat tanda kebesaran Allah, Abu Ayub sujudsyukur di dekat bayi itu.“Francis dan Domisia, sesungguhnya anak kalian tidak kerasukan syetan. Apa yang dibacanya adalah ayat-ayat Al Qur’an. Intinya ia mengajak kalian bertaubat kepada Allah…” kata Abu Ayub.Beberapa waktu setelah itu Abu Ayub datang lagi dengan membawa mushaf. Ia memperlihatkan kepada Francis dan Domisia ayat-ayat yang dibaca oleh bayinya. Mereka berdua butuh waktu dalam pergulatan batin untuk beriman. Keduanya pun akhirnya mendapatkan hidayah. Mereka masuk Islam. Sesudah masuk Islam itulah mereka memberikan nama untuk anaknya sebagai “Syarifuddin Khalifah”.Keajaiban berikutnya muncul pada usia 1,5 tahun. Ketika itu, Syarifuddin Khalifah mampu melakukan shalat serta menghafal Al Qur’an dan Bible. Lalu pada usia 4-5 tahun, ia menguasai lima bahasa. Pada usia itu Syarifuddin Khalifah mulai melakukan safari dakwah ke berbagai penjuru Tanzania hingga ke luar negeri. Hasilnya, lebih dari seribu orangmasuk Islam.Cerita lengkap dan detail tentang Syarifuddin Khalifah bisa Anda dapatkan di buku “Mukjizat dari Afrika, Bocah yang Mengislamkan Ribuan Orang; Syarifuddin Khalifah” ini. Isinya yang menarik dengan bahasa yang mengalir serta agaknya membuat buku ini menjadi megabestseller, seperti dikampanyekan dalam cover depannya. Tercatat, dalam rentang empat bulan saja buku karya Mujahidin Nur ini telah naik cetak sebanyak delapan kali. [Muchlisin]

SANGSI SIKSA PELAKU ZINA DAN ONANI

Waspadailah oleh kalian perbuatan zina, karena dalam zina terdapat 6 macam sanksi, tiga macam diantaranya terdapat di dunia dan tiga macam lainnya di akhirat kelak. Adapun tiga macam sanksi siksa di dunia ialah

(1) Perbuaatn zina itu akan mengurangi rezeki serta menghilangkan keberkahan,

(2) Apabila ruhnya keluar saat ajal tiba maka ia terhalang dari rahmat Allah SWT

(3) Akan diperlihatkan ke api neraka dan malaikat galak dan
bengis yang namanya Zabaniyyah.

Adapun tiga macam sanksi siksa di akhirat ialah

(1) Allah akan memandangnya dengan murka sehingga wajahnya
menjadi hitam kelam

(2) Hisab amalnya sangat berat dan dahsyat

(3) Dia akan digusur memakai rantai menuju api neraka. (Sabda Nabi SAW, Al- Hadits)

sumber kitab:Tanqihul-Qaul Al-Imam Jalaludin Asysuyuti

Diantara yang termasuk zina ialah, disamping zina kelamin, ialah zina dengan tangan sendiri alias onani, baik bagi lelaki ataupun perempuan, termasuk zina ialah memperlihatkan aurat di
hadapan bukan muhrim, sekalipun hanya berupa photo saja. Seperti perempuan yang mengumbar aurat rambut, atau aurat bagian tubuh lainnya, apalagi mengumbar paha dan payudara dalam album facebook.

Saudaraku.., Mari kita benahi diri kita untuk bisa berbuat lebih baik, dan kendalikan nafsu yang buruk menjadi hal yang positif.. tetaplah merapat ke kawasan majelis ilmu.. agar langkah dalam hidup ini masih tetap terkontrol dan terkendali, sehingga ketika ada kekhilafan masih bisa introfeksi yang pada akhirnya akan menemukan sadar untuk segera kembali bertaubat. Semoga ALLAH mengampuni semua dosa dan kesalahan yang kita lakukan. Aamiin